Senin, 19 Juli 2010

Oh SariawanKu.... T.T

Hiks,,masalah yang paling sering kuhadapi mulai aku kecil sampe segede bagong ini masih te2p.SARIAWAN...
Wuh..tetep aja kalo abis stres,banyak pikiran, or telat makan pasti uncul deh tuh si bercak putih menyakitkan. G' di bibir, di gusi, pa lagi kalo pas sampe kenanya di lidah. Hadugh....Tobat aq...
Berhubung sekarang udah mulai g tahan ma nyerinya gara2 banyak kegiatan yang terganggu gara2 harus gigit2 bibir pas nahan rasa sakitnya, akhirnya mulai lagi deh nyari2 info bo mbah google hehehehe... And this is it ! (kaya' chief Farah Quinn aja..)

Sariawan atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan. Bercak itu dapat berupa bercak tunggal maupun berkelompok. Sariawan dapat menyerang selaput lendir pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah, gusi, serta langit-langit dalam rongga mulut. Meskipun tidak tergolong berbahaya, namun sariawan sangat mengganggu.

Sariawan dapat disebabkan oleh kondisi mulut itu sendiri, seperti kebersihan mulut yang buruk, pemasangan gigi palsu, luka pada mulut karena makanan atau minuman yang terlalu panas, dan kondisi tubuh, seperti adanya alergi atau infeksi.

Sariawan identik dengan kekurangan vitamin C. Kekurangan vitamin itu memang mengakibatkan jaringan di dalam rongga mulut dan jaringan penghubung antara gusi dan gigi mudah robek yang akhirnya menyebabkan sariawan. Namun, kondisi tersebut dapat diatasi jika kita sering mengonsumsi buah dan sayuran.

Sariawan umumnya ditandai dengan rasa nyeri seperti terbakar yang terkadang menyebabkan penderita sulit untuk menelan makanan, dan bila sudah parah dapat menyebabkan demam. Gangguan sariawan dapat menyerang siapa saja, termasuk bayi yang masih berusia 6-24 bulan.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa faktor psikologis (seperti emosi dan stres) juga merupakan faktor penyebab terjadinya sariawan. Kondisi lainnya yang diduga memicu sariawan yaitu kekurangan vitamin B, vitamin C, serta zat besi; luka tergigit pada bibir atau lidah akibat susunan gigi yang tidak teratur; luka karena menyikat gigi terlalu keras atau bulu sikat gigi yang sudah mengembang; alergi terhadap suatu makanan (seperti cabai dan nanas); gangguan hormonal (seperti sebelum atau sesudah menstruasi); menurunnya kekebalan tubuh (setelah sakit atau stres yang berkepanjangan); dan adanya infeksi oleh mikroorganisme.

Sariawan dapat diredakan dengan menggunakan beberapa jenis obat, baik dalam bentuk salep (yang mengandung?antibiotika dan penghilang rasa sakit), obat tetes, maupun obat kumur. Saat ini, sudah banyak tersedia pasta gigi yang dapat mengurangi terjadinya sariawan. Jika sariawan sudah terlanjur parah, dapat digunakan antibiotika dan obat penurun panas (bila disertai dengan demam). Sariawan umumnya akan sembuh dalam waktu 4 hari. Namun, bila sariawan tidak kunjung sembuh, segera periksakan ke dokter, karena hal itu dapat menjadi gejala awal adanya kanker mulut.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya sariawan, antara lain yaitu menghindari kondisi stres; sering mengonsumsi buah dan sayuran, terutama yang mengandung vitamin B, vitamin C, dan zat besi; menjaga kesehatan atau kebersihan gigi dan mulut; serta menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada rongga mulut.http://www.dechacare.com/Mengatasi-Sariawan-I284.html

Kayaknya cukup sampe itu dulu soalnya waktunya llimited c jadhinya q ngambil dari web yang t'ikutin doank aja n isinya juga complited hehehee..

Ce Ya!..

Selasa, 13 Juli 2010

Insomnia

Kebiasaanku minggu minggu ini, bener-bener g bisa tidur tapi kalo udah bisa tidur...
Wehhhh...g bisa bangun. Berhubung aku takut da yang g normal,mulai deh q browsing atau paling g sebut aja googling buat tau sebenarnya da pa cy ma tubuhku yang atu ni...

Dapat satu penjelasan singkat, q kena insomnia,Hmmm......Insomnia ya??? kagak jelas juga cy, makanya sekarang kutulis aja disini biar semaktu waktu bisa kubaca lagi hehehehe...

Insomnia merupakan gejala kelainan tidur, berupa sulit untuk merasa ingin tidur (memerlukan waktu lebih dari 30 menit untuk merasa ingin tidur), sering terbangun dari tidur (total waktu terbangun lebih dari 30 menit), dan bangun pada pagi subuh dan sulit untuk kembali tidur (total waktu tidur kurang dari 6,5 jam).

Insomnia dapat disebabkan oleh bebagai hal. Beberapa penyakit dapat menyebabkan insomnia, yaitu Parkinson, sesak nafas, flu, hipertiroid, hipotiroid, hipoglikemi, batuk, gangguan fungsi hepar, gangguan fungsi ginjal, gagal jantung, pikun, hipertensi, dan beberapa penyakit lain. Nyeri kronik akibat rematik, menopausal, kolik, neuralgia, kanker juga dapat menyebabkan insomnia. Suasana yang dapat mengganggu tidur di waktu malam adalah nokturia (berkemih di waktu malam), suhu udara yang terlalu panas atau terlalu dingin, bising (tinggal di dekat rel kereta api, pabrik). Ketergantungan obat atau alkohol atau tembakau atau kafein (kopi) juga dapat menyebabkan insomnia, beberapa obat lain seperti antidepresan, kortikosteroid, reserpin. Penyebab lain yaitu depresi, stress berkepanjangan, kecemasan, skizofrenia (gangguan jiwa), hipomania, dan berita buruk atau kegagalan memperoleh sesuatu.

Insomnia ada 3 jenis, yaitu insomnia kronis, insomnia transien, dan insomnia jangka pendek. Insomnia transien terjadi pada beberapa hari. Insomnia jangka pendek terjadi pada beberapa minggu dan dapat kembali seperti biasa. Insomnia kronis terjadi lebih dari 3 minggu.

Untuk mendiagnosis insomnia, dilakukan penilaian terhadap:
  • Pola tidur penderita.
  • Pemakaian obat-obatan, alkohol, atau obat terlarang.
  • Tingkatan stres psikis.
  • Riwayat medis.
  • Aktivitas fisik.

Diagnosis berdasarkan kepada kebutuhan tidur secara individual.


Penyembuhan insomnia akan lebih efektif apabila penyebab insomnia diatasi terlebih dahulu. Ada 12 aturan tidur yang sehat (menurut WHO):

  1. Berbaring di tempat tidur ketika benar-benar ingin tidur. Tetapi usahakan pada waktu yang sama ketika akan pergi tidur.
  2. Jangan menggunakan ranjang untuk aktivitas lain selain untuk tidur. Aktivitas lain seperti membaca, nonton TV, makan, telepon. Kebiasaan menggunakan ranjang untuk aktivitas lain membuat kebiasaan untuk terjaga ketika berbaring di ranjang.
  3. Pasang alarm untuk bangun pada waktu yang sama. Tanpa memandang lama waku tidur malam.
  4. Usahakan untuk tidak tidur siang.
  5. Jangan minum alkohol beberapa jam sebelum tidur. Alkohol dapat membuat tidur gelisah.
  6. Jangan mengkonsumsi kafein atau obat mengandung kafein beberapa jam sebelum waktu tidur. Karena kafein sebagai stimulan, dapat meningkatkan denyut jantung sehingga tubuh dapat terjaga sepanjang malam.
  7. Jangan merokok beberapa jam sebelum tidur. Rokok mengandung nikotin yang dapat meningkatkan semangat karena berefek sebagai neurostimulan.
  8. Olahraga pada sore hari (6 jam sebelum tidur). Latihan peregangan otot atau jalan kaki secukupnya selama 20 menit. Hal ini akan meningkatkan metabolisme dan suhu badan, lalu akan menurun sekitar 6 jam kemudian yang berefek pada tidur yang nyenyak.
  9. Sediakan waktu transisi untuk tidur degan mengurangi tingkat aktivitas sebelum tidur, hilangkan rasa cemas akan pekerjaan yang belum selesai, hari esok dan pikiran lainnya. Melakukan akivitas dengan tenang dan santai.

10. Membersihkan diri sebelum tidur, memastikan pintu telah terkunci, dan menyesuaikan pencahayaan lampu, supaya merasa aman dan nyaman pada saat tidur.

11. Memastikan tidak ada cahaya terang atau suara yang dapat mengganggu dan pastikan suhu ruang tidur nyaman.

12. Keadaan lapar atau setelah makan banyak dapat menghambat tidur. Bagaimanapun jika merasa lapar sebaiknya makan makanan kecil atau minum segelas susu hangat sangat tepat untuk mengatasi masalah ini.

Selain itu, kebutuhan magnesium dan kalsium sebaiknya dipenuhi, karena kekurangan keduanya dapat meyebabkan tidur tidak nyenyak. Magnesium dapat merelaksasikan otot dan kalsium berefek sebagai penenang pikiran. Kedua zat ini dapat diperoleh salah satunya pada susu. Karbohidrat kompleks yang terdapat pada roti dapat memacu pengeluaran serotin yang dapat merangsang rasa kantuk. Serotin juga dapat dipicu oleh asam amino triptofan yang terdapat pada susu, selain itu triptofan juga memicu pengeluaran hormon melatonin yang memerintahkan tubuh untuk untuk istirahat. Hormon ini akan dikeluarkan ketika sinar matahari mulai redup.(http://piogama.ugm.ac.id/index.php/2010/04/tidak-bisa-tidur-insomnia/)


hehehe... cuma itu aja c yang akhirnya bisa q mengerti.untuk selebihnya mungkin kapan2 entri ini bakalan ta'edit...^^

Jumat, 09 Juli 2010

Kalkulator Lombok Pake' JAVA 6.7.1


package coba_coba;

/**
*
* @author INOE
*/
//deklarasi GUI component
import java.awt.*; //mengimport semua package awt yang tersedia dari library
import java.awt.event.*;//mengimport semua package event pada package awt dari library
import javax.swing.*; //mengimport semua package swing yang tersedia dari library
class kalkulator3 extends JFrame implements ActionListener {//kelas kalkulator mawarisi kelas JFrame untuk diimplementasikan ke interface
//extends=mewariskan sifat-sifat dari kelas JFrame ke kelas kalkulator3
//implements=menginputkan interface
JTextField layar = new JTextField();//membuat kelas objek baru dari object class JTextField bervariabel layar dengan parameter ""
JPanel panelb = new JPanel();//membuat kelas objek baru dari object class JPanel bervariabel panelb dengan parameter ""
JButton btn1 = new JButton("1"); //membuat kelas objek baru dari object class JButton bervariabel btn1 dengan parameter "1"
JButton btn2 = new JButton("2"); //membuat kelas objek baru dari object class JButton bervariabel btn2 dengan parameter "2"
JButton btn3 = new JButton("3"); //membuat kelas objek baru dari object class JButton bervariabel btn3 dengan parameter "3"
JButton btn4 = new JButton("4"); //membuat kelas objek baru dari object class JButton bervariabel btn4 dengan parameter "4"
JButton btn5 = new JButton("5"); //membuat kelas objek baru dari object class JButton bervariabel btn5 dengan parameter "5"
JButton btn6 = new JButton("6"); //membuat kelas objek baru dari object class JButton bervariabel btn6 dengan parameter "6"
JButton btn7 = new JButton("7"); //membuat kelas objek baru dari object class JButton bervariabel btn7 dengan parameter "7"
JButton btn8 = new JButton("8"); //membuat kelas objek baru dari object class JButton bervariabel btn8 dengan parameter "8"
JButton btn9 = new JButton("9"); //membuat kelas objek baru dari object class JButton bervariabel btn9 dengan parameter "9"
JButton btn0 = new JButton("0"); //membuat kelas objek baru dari object class JButton bervariabel btn0 dengan parameter "0"
JButton btnTitik = new JButton("."); //membuat kelas objek baru dari object class JButton bervariabel btnTitik dengan parameter "."
JButton btnplusMinus = new JButton("+/-"); //membuat kelas objek baru dari object class JButton bervariabel btnplusMinus dengan parameter "+/-"
JButton btnkali = new JButton("*"); //membuat kelas objek baru dari object class JButton bervariabel btnkali dengan parameter "*"
JButton btnkurang = new JButton("-"); //membuat kelas objek baru dari object class JButton bervariabel btnkurang dengan parameter "-"
JButton btntambah = new JButton("+"); //membuat kelas objek baru dari object class JButton bervariabel btntambah dengan parameter "+"
JButton btnbagi = new JButton("/"); //membuat kelas objek baru dari object class JButton bervariabel btnbagi dengan parameter "/"
JButton btnpersen = new JButton("%"); //membuat kelas objek baru dari object class JButton bervariabel btnpersen dengan parameter "%"
JButton btnsamaDengan = new JButton("="); //membuat kelas objek baru dari object class JButton bervariabel btnsamaDengan dengan parameter "="
JButton btnc = new JButton("C"); //membuat kelas objek baru dari object class JButton bervariabel btnc dengan parameter "C"

String bukan_angka = "";// deklarasi variabel fungsi bukan_angka bertipe string

double bil_1 = 0; // deklarasi variabel fungsi bil_1 bertipe double dengan nilai awal 0

boolean angka_baru = false; // deklarasi variabel fungsi angka_baru bertipe boolean dengan nilai awal=T

public static void main(String[] args) {//method main
kalkulator3 frame = new kalkulator3();//mengubah sebuah variabel(frame)menjdi objek pada kelas kalkulator3
frame.setDefaultCloseOperation(JFrame.EXIT_ON_CLOSE);//menghidupkan fungsi tobol exit pada kelas objek frame
frame.setSize(300, 245);// menentukan besarnya ukuran interface
frame.setVisible(true);//kelas objek frame dapat terlihat ketika di-run
frame.setResizable(false);//kelas objek frame tidak dapat dirubah ukurannya
}

public kalkulator3() { //method class konstruktor kalkulator3

this.getContentPane().setLayout(null);//pada kelas ini pengatran layout adalah null
this.setTitle("KALKULATOR LOMBOK");//caption dari kelas objek (frame0 yang telah dibuat

panelb.setBackground(Color.gray);//mengatur warna pada objek panelb
panelb.setBounds(new Rectangle(0, 0, 343, 225));//menentukan posisi awal dari objek panelb dan besarnya objek tersebut
panelb.setLayout(null);//setting layout dibuat null

panelb.add(btn0, null);//menambahkan kelas objek btn0 dengan pengaturan null
panelb.add(btn1, null);//menambahkan kelas objek btn1 dengan pengaturan null
panelb.add(btn2, null);//menambahkan kelas objek btn2 dengan pengaturan null
panelb.add(btn3, null);//menambahkan kelas objek btn3 dengan pengaturan null
panelb.add(btn4, null);//menambahkan kelas objek btn4 dengan pengaturan null
panelb.add(btn5, null);//menambahkan kelas objek btn5 dengan pengaturan null
panelb.add(btn6, null);//menambahkan kelas objek btn6 dengan pengaturan null
panelb.add(btn7, null);//menambahkan kelas objek btn7 dengan pengaturan null
panelb.add(btn8, null);//menambahkan kelas objek btn8 dengan pengaturan null
panelb.add(btn9, null);//menambahkan kelas objek btn9 dengan pengaturan null
panelb.add(btnplusMinus, null);//menambahkan kelas objek btnplusminus dengan pengaturan null
panelb.add(btnkali, null);//menambahkan kelas objek btnkali dengan pengaturan null
panelb.add(btnkurang, null);//menambahkan kelas objek btnkurang dengan pengaturan null
panelb.add(btnsamaDengan, null);//menambahkan kelas objek btnsamadengan dengan pengaturan null
panelb.add(btntambah, null);//menambahkan kelas objek btntambah dengan pengaturan null
panelb.add(btnbagi, null);//menambahkan kelas objek btnbagi dengan pengaturan null
panelb.add(btnpersen, null);//menambahkan kelas objek btnpersen dengan pengaturan null
panelb.add(btnc, null);//menambahkan kelas objek btnc dengan pengaturan null
panelb.add(btnTitik, null);//menambahkan kelas objek btntitik dengan pengaturan null

panelb.add(layar, null);//menambahkan kelas objek layar dengan pengaturan null
this.getContentPane().add(panelb, null);//menambahkan kelas objek panelb dengan pengaturan null pada kelas ini
layar.setBackground(Color.white);//pengaturan warna untuk kelas objek layar
layar.setBorder(null);//pengaturan pemakaian border
layar.setEditable(false);//pengaturan fungsi pengubahan
layar.setText("0");//input text pada objek kelas layar
layar.setHorizontalAlignment(SwingConstants.RIGHT);//pengaturan alligment
layar.setBounds(new Rectangle(7, 10, 278, 27));//pengaturan posisi awal objek kelas layar


btn0.setBounds(new Rectangle(6, 164, 53, 35));//pengaturan posisi awal dan besar objet class btn0 berbentuk rectangle
btnplusMinus.setBounds(new Rectangle(63, 164, 53, 35));//pengaturan posisi awal dan besar objet class btnplusMinus berbentuk rectangle
btnTitik.setBounds(new Rectangle(120, 164, 53, 35));//pengaturan posisi awal dan besar objet class btnTitik berbentuk rectangle
btntambah.setBounds(new Rectangle(176, 164, 53, 36));//pengaturan posisi awal dan besar objet class btntambah berbentuk rectangle
btnsamaDengan.setBounds(new Rectangle(232, 164, 53, 36));//pengaturan posisi awal dan besar objet class btnsamaDengan berbentuk rectangle

btn1.setBounds(new Rectangle(6, 125, 53, 35));//pengaturan posisi awal dan besar objet class btn1 berbentuk rectangle
btn2.setBounds(new Rectangle(63, 125, 53, 35));//pengaturan posisi awal dan besar objet class btn2 berbentuk rectangle
btn3.setBounds(new Rectangle(120, 125, 53, 36));//pengaturan posisi awal dan besar objet class btn3 berbentuk rectangle
btnkurang.setBounds(new Rectangle(176, 125, 53, 36));//pengaturan posisi awal dan besar objet class btnkurang berbentuk rectangle
btnbagi.setBounds(new Rectangle(232, 125, 53, 36));//pengaturan posisi awal dan besar objet class btnbagi berbentuk rectangle

btn4.setBounds(new Rectangle(6, 85, 53, 36));//pengaturan posisi awal dan besar objet class btn4 berbentuk rectangle
btn5.setBounds(new Rectangle(63, 85, 53, 36));//pengaturan posisi awal dan besar objet class btn5 berbentuk rectangle
btn6.setBounds(new Rectangle(120, 85, 53, 36));//pengaturan posisi awal dan besar objet class btn6 berbentuk rectangle
btnkali.setBounds(new Rectangle(176, 85, 53, 36));//pengaturan posisi awal dan besar objet class btnkali berbentuk rectangle
btnpersen.setBounds(new Rectangle(232, 85, 53, 36));//pengaturan posisi awal dan besar objet class btnpersen berbentuk rectangle

btn7.setBounds(new Rectangle(6, 45, 53, 36));//pengaturan posisi awal dan besar objet class btn7 berbentuk rectangle
btn8.setBounds(new Rectangle(63, 45, 53, 36));//pengaturan posisi awal dan besar objet class btn8 berbentuk rectangle
btn9.setBounds(new Rectangle(120, 45, 53, 36));//pengaturan posisi awal dan besar objet class btn9 berbentuk rectangle
btnc.setBounds(new Rectangle(176, 45, 110, 36));//pengaturan posisi awal dan besar objet class btnc berbentuk rectangle


btn0.addActionListener(this);//untuk memberikan event ke tiap kelas objek btn0
btn1.addActionListener(this);//untuk memberikan event ke tiap kelas objek btn1
btn2.addActionListener(this);//untuk memberikan event ke tiap kelas objek btn2
btn3.addActionListener(this);//untuk memberikan event ke tiap kelas objek btn3
btn4.addActionListener(this);//untuk memberikan event ke tiap kelas objek btn4
btn5.addActionListener(this);//untuk memberikan event ke tiap kelas objek btn5
btn6.addActionListener(this);//untuk memberikan event ke tiap kelas objek btn6
btn7.addActionListener(this);//untuk memberikan event ke tiap kelas objek btn7
btn8.addActionListener(this);//untuk memberikan event ke tiap kelas objek btn8
btn9.addActionListener(this);//untuk memberikan event ke tiap kelas objek btn9
btnTitik.addActionListener(this);//untuk memberikan event ke tiap kelas objek btnTitik
btnplusMinus.addActionListener(this);//untuk memberikan event ke tiap kelas objek btnplusMinus
btnc.addActionListener(this);//untuk memberikan event ke tiap kelas objek btnc
btnkali.addActionListener(this);//untuk memberikan event ke tiap kelas objek btnkali
btnkurang.addActionListener(this);//untuk memberikan event ke tiap kelas objek btnkurang
btnpersen.addActionListener(this);//untuk memberikan event ke tiap kelas objek btnpersen
btnbagi.addActionListener(this);//untuk memberikan event ke tiap kelas objek btnbagi
btnsamaDengan.addActionListener(this);//untuk memberikan event ke tiap kelas objek btnsamaDengan
btntambah.addActionListener(this);//untuk memberikan event ke tiap kelas objek btntambah

}
//deklarasi kelas event
public void actionPerformed(ActionEvent e) {

String a = e.getActionCommand();//nilai event dimasukkan ke a

if ( (a == "=") || (a == "-") || (a == "+") || (a == "*") || (a == "/")) {//membandingankan apakah nilai a=parameter atau tidak
operasi(a);//jika sama lakukan perintah operasi
}
else if (a == ".") {//jika tidak membandingankan apakah nilai a=parameter(.)atau tidak
koma(a);//jika sama lakukan perintah koma
}
else if (a == "%" || a == "+/-") {//jika tidak membandingankan apakah nilai a=parameter atau tidak
persen_negatif(a);//jika sama lakukan perintah fungsi persen_negatif
}
else if (a == "C" ) {//jika tidak membandingankan apakah nilai a=parameter(C)atau tidak

hapus(a);//jika sama lakukan fungsi hapus
}

else {//Jika tidak

angka(a); //lakukan fungsi angka
}
}

public void angka(String a) {//method class jika input berupa angka

if (angka_baru) {//jika penginputan nilai_baru dilakukan
layar.setText(a);//input nilai di objek kelas sesuai dengan a
angka_baru = false;//soalnya inputnya kan 1 kali dimasukan ke layar
}
else {//jika tidak

if (layar.getText().equals("0")) {//jika nilai di objek kelas layar dibandingkan dengan 0

layar.setText(a);//masukkan nilai a pada objek kelas layar
}

else {//jika tidak

a = layar.getText() + a;//untuk nilai inputan ke2,ke3,ke4,dll

layar.setText(a);//masukkan nilai a pada objek kelas laya
}
}
}

public void operasi(String a) {//method class operasi

String ambil_angka = layar.getText();//menjadikan nilai yang diinputkan ke objek kelas layar menjadi nilai objek fungsi kelas ambil_angka

if (angka_baru && bukan_angka != "=") {//membandingkan variabel objek kelas angka_baru apakah bernilai =
}

else {//jika tidak

angka_baru = true;//nilai angka_baru adalah benar

if (bukan_angka == "+") {//jika nilai kelas fungsi objek sama dengan parameter +
bil_1 += Double.parseDouble(ambil_angka);//menyimpan bilangan sebelumnya
bukan_angka = a;//memasukkan nilai fungsi bukan_angka ke a
}

else if (bukan_angka == "*") {//jika nilai kelas fungsi objek sama dengan parameter *
bil_1 *= Double.parseDouble(ambil_angka);//menyimpan bilangan sebelumnya
bukan_angka = a;//memasukkan nilai fungsi bukan_angka ke a
}

else if (bukan_angka == "/") {//jika nilai kelas fungsi objek sama dengan parameter /
bil_1 /= Double.parseDouble(ambil_angka);//menyimpan bilangan sebelumnya
bukan_angka = a;//memasukkan nilai fungsi bukan_angka ke a
}

else if (bukan_angka == "-") {//jika nilai kelas fungsi objek sama dengan parameter -
bil_1 -= Double.parseDouble(ambil_angka);//menyimpan bilangan sebelumnya
bukan_angka = a;//memasukkan nilai fungsi bukan_angka ke a
}

else {
bil_1 = Double.parseDouble(ambil_angka);//menyimpan bilangan sebelumnya
bukan_angka = a;//memasukkan nilai fungsi bukan_angka ke a
}
}

String koma_nol = Double.toString(bil_1);//deklarasi nilai variabel fungsi koma_nol=konversi nilai variabel fungsi bil_1 dari tipe double ke tipe string

if (koma_nol.endsWith(".0")) {//jika nilai variabel fungsi koma_nol diakhiri dengan parameter .0

koma_nol = koma_nol.substring(0, koma_nol.trim().length() - 2); //nilai variabel fungsi koma_nol=nilai koma_nol deangan mengabaikan spasi dan digit desimal adalah 2
}

layar.setText(koma_nol);//memasukkan nilai variabel koma_nol ke objek kelas layar
}


public void koma(String a) { //method class koma dengan parameter a bertipe string
String titik = layar.getText(); //nilai variabel tiik diinputkan ke objek kelas layar
if (angka_baru) { //pengandaian untuk nilai variable fungsi angka_baru
layar.setText("0."); //menginputkan parameter 0. ke objek kelas layar
angka_baru = false; //angka_baru bernilai false
}
else { //pilihan lain
if (titik.indexOf(".") == -1) { //jika nilai variabel fungsi titik mempunyai indeks parameter . bernilai =1
titik = titik + ".";//nilai fungsi variabel titik ditambahkan dengan parameter .
}
}
layar.setText(titik); //memasukkan nilai variabel fungsi titik ke kelas objek layar
}
//jika tombol % atau +/- ditekan
public void persen_negatif(String a) { //method class persen_negatif dengan parameter a bertipe string

if (a == "%") { //jika nilai a=parameter %
bil_1 = (Double.parseDouble(layar.getText())) / 100;// bil pertama dikalikan bilangan baru dibagi 100
}

else {
bil_1 = (Double.parseDouble(layar.getText())) * -1; // bilangan di layar dikalian -1
}


String koma_nol = Double.toString(bil_1); //nilai parameter string koma_nol adala hasil konversi nilai bil_1 ke tipe string dari tipe double

if (koma_nol.endsWith(".0")) { //jika nilai variabel fungsi koma_nol diakhiri dengan indeks parameter .0

koma_nol = koma_nol.substring(0, koma_nol.trim().length() - 2); //nilai variabel fungsi koma_nol=nilai koma_nol deangan mengabaikan spasi dan digit desimal adalah 2
}

layar.setText(koma_nol); //memasukkan nilai variabel fungsi koma_nol ke objek kelas layar
}

// jika tombol C / CE di tekan
public void hapus(String a) { //method class hapus dengan parameter a bertipe string
if (a == "C") { // Maka bil_1 dan bilangan di layar dihapus
layar.setText("0"); //menginputkan nilai parameter 0 di objek kelas layar
bukan_angka = ""; //nilai parameter variabel fungsi bukan_angka adalah null
bil_1 = 0; //nilai parameter fungsi bil_1=benar
angka_baru = true; //dapat menginputkan nilai baru
}
else {// Bilangan di layar saja yang di hapus
layar.setText("0"); //menginputkan nilai parameter 0 di objek kelas layar
angka_baru = true; //dapat menginputkan nilai baru
}
}
}